Monday, March 4, 2019
Tentang Tattoo
Pertanyaan:
DIKUTIP DARI http://www.katolisitas.org
Salam sejahtera Tuhan memberkati,
God Bless U Bu Ingrid, Topik bahasan saya kali ini tentang tatto di badan / anggota tubuh, saya mempunyai tatto salib di lengan kanan, yang saya mau tanyakan :
1.Apakah mempunyai tatto itu dosa / bertentangan dengan ayat-ayat di kitab suci ?( yang saya tahu apabila mempunyai tatto itu dosa kalau dipamerkan di depan umum dengan sengaja untuk menggambarkan rasa pemberani, tangguh, atau apapun, tetapi tatto itu tidak dosa apabila tidak dipamerkan di depan umum atau tanpa sengaja )
2.Menurut pandangan umum, tatto adalah suatu bentuk seni yang menginspirasikan karakter atau jiwa seseorang dalam bentuk gambar-gambar yang dipilih atau menjadi inspirasi dalam hidupnya, salahkah saya apabila saya mempunyai tatto meskipun bergambar salib, wajah Yesus, Rosario, atau lainnya yg berhubungan dengan agama katolik ? karena saya sangat mengimani Tuhan, karena dengan tatto tersebut saya lebih dekat dengan Tuhan
Terima kasih Bu Ingrid atas perhatian dan jawaban anda.. GBU.. ^_^
Ericco
Jawaban:
Shalom Ericco,
Sejujurnya, memang tidak ada ajaran menyikapi tattoo ini di Katekismus Gereja Katolik, apakah ajaran yang menyetujuinya ataupun yang menentangnya. Namun jika kita membaca Kitab Suci, ada ayat yang sepertinya melarangnya, bunyinya demikian:
“Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.” (Im 19:28)
Jika kita mendefinisikan tattoo sebagai tanda- tanda yang dirajah di kulit, maka sesungguhnya berdasarkan ayat ini, sepertinya dilarang oleh Tuhan. Memang konteksnya pada jaman PL dulu, membuat tattoo di tubuh adalah kebiasaan bangsa- bangsa kafir, sehingga Allah melarang orang Israel untuk mengikuti kebiasaan tersebut. Sekarang ini nampaknya tattoo tidak lagi berkonotasi sebagai kebiasaan bangsa kafir, karena tattoo ini malah sekarang dikomersialkan dalam dunia sekular.
Mereka yang menentang pembuatan tattoo biasanya menghubungkannya dengan surat Rasul Paulus 1 Kor 6:19, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” Membuat tattoo dianggap sebagai perbuatan yang melanggar ayat ini. Benarkah demikian?
Sebenarnya prinsip utama yang harus dipegang adalah karena tubuh kita adalah bait Allah, maka kita harus memperlakukannya dengan layak. Harus diakui bahwa budaya- budaya tertentu membawa pengaruh dalam hal tattoo ini, yang kadang dianggap sebagai dekorasi tubuh. Prinsip dekorasi tubuh ini juga terdapat pada pemakaian make- up, tindik anting- anting ataupun pemotongan rambut demi penampilan yang lebih rapi/ elok. Nah, apakah semua ini termasuk dosa?
Katekismus Gereja Katolik memang tidak menyebutkan secara rinci. Sebab memang menjadi mustahil untuk membuat pembatasan hitam dan putih untuk hal yang menyangkut dekorasi tubuh. Agaknya yang menjadi tolok ukur di sini adalah ‘prudence‘/ kebijaksanaan, agar jangan sampai yang dimaksudkan untuk dekorasi tersebut malahan akhirnya merusak tubuh dan mencemarkan tubuh sebagai bait Allah itu. Kerena itu ada beberapa hal yang patut diperhatikan, dan ini saya sarikan dari tulisan Fr. Peter Joseph, yang berjudul The Morality of Tattoos and Body Piercing, yang ada di link ini, silakan klik:
1. Ada banyak tattoo yang menggambarkan gambar Setan, ataupun sesuatu lambang yang mengacu kepada Setan/ Iblis. Tentu ini gambar ini tidak layak bagi para murid Kristus.
2. Salah satu motivasi untuk melakukan tattoo pada sebagian orang adalah sengaja ataupun bangga menjadi jelek. Makanya mereka menggambarkan tanda- tanda Setan, seolah membenci keindahan ciptaan Allah dan sengaja ingin merusaknya. Motivasi ini juga tidak seharusnya dimiliki orang Kristen.
Pada jaman dahulu tattoo digunakan di penjara atau kamp- kamp pengungsian untuk memberikan tanda kepada para narapidana, untuk merendahkan martabat mereka. Sesungguhnya adalah mengherankan bahwa sekarang ini ada banyak orang menganggap tattoo sebagai sesuatu yang ‘fashionable‘.
3. Jika dilakukan berlebihan ataupun di sekujur tubuh, maka ini dapat dimasukkan katagori ‘self mutilation/ self disfigurement‘, seperti halnya orang yang menindik diri di banyak tempat (multiple body piercing). Ini tentunya tidak sesuai dengan perlakuan terhadap tubuh yang sesuai dengan maksud Allah, sebab tubuh ini bukan obyek untuk dijadikan sebagai ‘mural‘/ relief hidup maupun obyek untuk ditindik/ dilubangi di mana- mana.
4. Tattoo seperti halnya tindik juga pada memiliki resiko terhadap kesehatan, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian dari University of Texas dan the Australian National University pada tahun 2001. Tindik di pusar, lidah ataupun cuping atas telinga adalah tidak sehat dan dapat menyebabkan infeksi, deformasi pada kulit, dan dapat meracuni darah (septicaemia). Tindik pada hidung, alis mata, bibir dan lidah tidak dapat menutup kembali, meskipun anting-nya sudah dicabut. Maka tindik yang seperti ini menjadi tidak dapat dibenarkan secara moral, karena tidak seharusnya seseorang membahayakan kesehatannya sendiri tanpa motif yang masuk akal. Jika dilakukan dengan tidak steril dan higienis, maka pembuatan tattoo dan tindik ini dapat menjadi saluran penularan hepatitis ataupun HIV.
5. Adanya keinginan untuk membuat orang lain shock/ kaget dan menarik diri. Adakalanya seseorang mempunyai motivasi untuk memprotes ketidak adilan/ kemiskinan dengan membuat kejutan. Tetapi membuat kejutan tanpa tujuan untuk mempromosikan kebenaran dan kebaikan, bukanlah merupakan sesuatu yang baik.
6. Tanda yang malah dapat menimbulkan kesan tidak layak/ tidak hormat. Misalnya jika tattoo yang digambarkan adalah gambar Yesus ataupun Bunda Maria, yang tidak dapat digambarkan dengan baik/ layak.
7. Dapat menjadi tanda disorientasi seksual. Di tahun 1970-an anting yang digunakan oleh pria di telinga kiri atau kanan menjadi kode orientasi seksual dan tanda untuk memilih partner. Maka ini sudah melintasi batas moral.
8. Dapat menjadi tanda yang tidak layak (unsuitable). Adakalanya orang mentatto diri mereka sedemikian besarnya dengan bentuk crucifix ataupun gambar religius lainnya. Tubuh bukan tenmpat untuk mendisplay gambar- gambar tersebut. Sebab jika misalnya orang tersebut berenang, maka ia mempertontonkan gambar tersebut dengan cara yang tidak layak. Sama seperti tidak pantas seorang imam jalan- jalan ke mall dengan memakai pakaian Misa lengkap: bukan pakaiannya yang salah, tetapi ada waktu dan tempat yang lebih sesuai untuk mengenakan tanda- tanda religius tersebut.
9. Kesia- siaan (Vanity). Beberapa pria sengaja ditattoo di bagian atas lengan atau bawah lengan untuk menarik perhatian orang. Akibatnya orang lain akan memberi perhatian bukan kepada pribadi orang itu tetapi kepada tanda luar yang ada di tubuh orang itu. Hal serupa terjadi pada orang- orang yang ditindik di lidah, di hidung dan alis mata.
Maka walaupun tidak salah untuk berhias, tetapi hal itu harus dilakukan dengan prinsip kebersahajaan (modesty) dan kelayakan. Kitab Suci secara implisit mengakui bahwa adalah baik bagi mempelai perempuan untuk berhias demi mempelai pria, ketika Yerusalem abadi dibandingkan dengan perempuan itu (Why 21:2). Maka adalah baik bagi seorang wanita untuk memakai pakaian yang layak dan berhias sesuai dengan kesempatannya, namun berhias secara berlebihan malah dapat menimbulkan kesan negatif terhadap perempuan itu.
10. Sebagai tanda ketidakdewasa-an dan ketidakbijaksanaan. Beberapa orang muda menganggap tattoosebagai tanda protes terhadap orang tua. Maka ketidaktaatan kepada orang tua ini adalah dosa. Beberapa orang menganggap tanda ini sebagai jalan untuk menyesuaikan diri dengan kelompok teman mereka. Beberapa orang melakukannya karena bosan, ingin sesuatu yang lain, ingin dikagumi orang lain. Ini adalah tanda ketidakdewasaan.
Belum lagi jika disebut bahwa membuat tattoo juga bukan sesuatu yang murah. Kadang biaya membuatnya bisa cukup mahal, mencapai 1000 dollar (9- 10 juta rupiah) untuk tatoo satu lengan, jika dilakukan di Amerika. Bukankah biaya sedemikian dapat digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dan bertanggungjawab. Ada banyak orang yang bangga ditattoo pada masa mudanya, namun menyesalinya ketika mereka bertambah dewasa. Ada banyak orang yang kemudian membayar lebih mahal untuk menghilangkannya, yang dapat juga mengakibatkan tanda luka di kulit, menjadikan kulit berubah warna seperti seolah terbakar. Ada lagi pekerjaan tertentu yang tidak dapat menerima pekerja yang mempunyai tattoo.
Kriteria universal tentang hal tattoo
Dapat terjadi suatu kebiasaan tertentu menjadi bagian dari suatu budaya. Namun ini tidak menjadikan kebiasaan itu sebagai sesuatu yang otomatis benar. Hal yang terkait dengan ini misalnya, di salah satu suku di Afrika, para perempuannya memakai anting yang sedemikian besar sehingga merusak bentuk telinga. Atau wanita memakai kalung yang ditumpuk- tumpuk sampai memanjangkan leher secara tidak normal. Atau di Cina, wanita membebat kaki sehingga ukuran kaki menjadi kecil untuk dikagumi. Ini semua adalah contoh- contoh kesia- siaan (vanity).
Memang tidak mudah membuat garis yang jelas untuk menentukan bahwa batas kewajaran dilampaui. Tetapi ini tidak berarti bahwa garis batasnya tidak ada. Tak ada orang dapat memberikan definisi pada suhu berapa tepatnya, bahwa hari berubah dari dingin ke panas, tetapi tiap orang akan menyadari bahwa suhu yang mendekati 0 derajat C adalah dingin. Maka jangan sampai kita terpengaruh dengan mengatakan bahwa tidak ada garis batas dan tidak ada kelayakan/ kepantasan, karena sulitnya menentukan batasannya.
Kuncinya sederhana:
Tubuh manusia dimaksudkan untuk diperlakukan dengan baik, tidak untuk diperlakukan dengan buruk ataupun untuk dirusak. Martabat dan keindahannya harus dijaga dan dipelihara, sehingga tubuh dapat menjadi ekspresi dari kedalaman kecantikan jiwa.
Maka berikut ini saya menjawab pertanyaan anda:
1. Apakah tattoo itu dosa?
Nampaknya jawabnya, bisa ya, bisa tidak. Jika dilakukan berlebihan bisa termasuk katagori dosa, karena merusak/ membahayakan tubuh. Karena Katekismus tidak menyebutkan secara definitif, maka nampaknya membuat tattoo tidak langsung berkaitan dengan pelanggaran moral, kecuali jika itu dilakukan dengan motif/ maksud yang buruk, seperti yang sudah diuraikan dalam point 1-10 di atas.
2. Apakah salah jika mempunyai tattoo religius?
Nampaknya jawabnya tergantung maksud (intensinya). Jika maksudnya untuk pamer, maka sesungguhnya tidak perlu. Jika tattoo itu tidak dapat dilihat orang lain, dan hanya anda sendiri yang mengetahuinya, apalagi jika itu sudah terlanjur dilakukan, maka kemungkinan itu bukan hal yang patut dipersoalkan. Untuk ke depannya, saya rasa tidak perlulah membuat tattoo sebagai tanda di tubuh. Lebih baik anda menyadari akan adanya ‘tattoo‘ rohani di dalam diri anda, sebab memang benar secara rohani kita telah menerima meterai/ tanda khusus dari Allah, melalui Baptisan dan Penguatan, bahwa kita ini adalah sungguh- sungguh milik-Nya.
Mari kita hayati bahwa pertumbuhan rohani yang otentik sesungguhnya bermula ‘dari dalam’. Maka pertobatan itu mengacu kepada sikap batin terlebih dahulu, baru kemudian memancar ke luar melalui buah- buahnya. Jadi bukan terbalik, kelihatan tanda- tanda jasmaninya dulu baru mencerminkan penghayatan. Ini keliru. Mari kita mulai dari penghayatan iman di dalam hati, baru setelahnya ini akan dengan sendirinya terlihat ke luar, melalui sikap tubuh, tutur kata dan perbuatan.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Kelebihan dan Kekurangan Tato Alis
https://uqitattooink.blogspot.com
Alis adalah bingkai wajah yang memiliki fungsi sosial penting sebagai penanda ekspresi emosional dan proses pengenalan wajah. Sayangnya, alis lebat dan penuh bukanlah suatu fitur wajah yang otomatis mengikuti semua wanita sejak lahir. Maka dari itu, banyak wanita yang menginginkan untuk memperbaiki penampilan mereka dengan mendapatkan sepasang alis cantik nan lebat, namun masih terlihat natural.
Jika Anda memiliki alis tipis (atau bahkan kehilangan alis kesayangan Anda akibat insiden tertentu), tetap mungkin untuk memiliki alis penuh tanpa menggunakan makeup atau suplemen penumbuh rambut tertentu. Tahukah Anda bahwa tato alis adalah salah satu tren kecantikan terbaru yang sedang digandrungi oleh banyak wanita dari segala kalangan dan usia belakangan ini?
Tren makeup permanen, seperti tato alis, tampak seperti ide yang baik dan menghemat waktu. Wanita yang memiliki alis tipis atau terlihat botak mungkin akan terpengaruh oleh fakta bahwa riasan permanen dapat memberikan tampilan alis indah tanpa harus repot berkutat dengan pensil dan kuas.
Bagaimana prosedur tato alis dilakukan?
Prosedur tato alis dilakukan melalui proses mikropigmentasi untuk menempatkan tinta permanen pada lapisan teratas dermis, sehingga menghasilkan bentuk dan warna alis yang bertahan selama kurang lebih satu tahun. Perangkat yang digunakan termasuk mesin tato, pen atau pensil elektronik yang berfungsi menciptakan sapuan kuas guna meniru penampilan rambut alis asli. Berikut langkah-langkahnya secara singkat:
- Teknisi tato alis akan menentukan nuansa warna dan bentuk alis baru Anda sesuai dengan bentuk wajah, dilakukan pada konsultasi pertama.
- Krim bius akan dioleskan di area sekitar alis agar prosedur tato tidak terasa menyakitkan.
- Teknisi akan mulai mengkreasikan bentuk alis Anda yang baru. Umumnya, Anda tidak perlu mencukur habis alis lama Anda. Ia akan membuat alis baru mengikuti arah pertumbuhan alis alami dan menerapkan beberapa pigmen warna permanen pada setiap guratan alis Anda.
- Anda akan diberikan salep atau krim perawatan untuk membantu percepatan proses pemulihan alis.
- Pada pertemuan selanjutnya, teknisi tato alis dapat memberikan layanan tambahan untuk menyempurnakan alis baru Anda semakin mendekati tampilan alami.
Tetapi, riasan permanen bukannya hadir tanpa kontroversi. Sebelum Anda memutuskan untuk menato alis Anda, ada baiknya untuk menimbang baik-buruknya dengan bijak.
Apa saja kelebihan tato alis?
1. Hemat waktu dan biaya
Memiliki alis permanen dapat mempersingkat rutinitas makeup Anda. Ketika Anda membingkai alis dengan pensil atau maskara alis, Anda membutuhkan banyak waktu untuk menggambar dan mengisi kekosongan, atau bahkan mengulang keseluruhan proses akibat tampilan yang tidak simetris antara keduanya. Anda tidak harus lagi melalui penderitaan sesi cabut alis. Alis yang luntur atau memudar akibat keringat juga bukan lagi masalah untuk Anda
Dengan tato alis, Anda tidak akan lagi harus membuang begitu banyak waktu untuk menata makeup Anda. Anda dapat terbangun di pagi hari, setiap hari, dengan alis penuh dan indah dengan sedikit jerih payah. Memang mahal, namun dalam jangka panjang Anda akan dapat menghemat uang dalam jumlah besar dengan tidak lagi harus berinvestasi pada produk makeup alis.
2. Penampilan keseluruhan wajah yang lebih selaras
Sepasang alis lebat, indah, nan simetris dapat membuat penampilan wajah terlihat lebih tirus dan terawat, hingga membantu membuat mata tampak terlihat lebih besar. Beberapa wanita bahkan dapat memilih untuk mencukur habis alis alaminya sebelum menjalani proses tato alis, guna memudahkan dalam perawatan alis barunya.
3. Memudahkan Anda yang memiliki kondisi medis tertentu
Riasan permanen dapat membantu penderita alergi terhadap bahan kimia tertentu dalam makeup (beberapa produk tinta tato alis tersedia dalam versi vegan dan non-gliserin), juga mereka yang memiliki keterbatasan gerak yang menyulitkan mereka untuk merias wajah, seperti pasca-stroke atau kondisi tertentu, misalnya Bell’s palsy.
Beberapa wanita dan pria memiliki kondisi yang disebut alopecia, yang menyebabkan mereka kehilangan semua rambut tubuhnya, termasuk rambut alis. Tato alis dapat membantu mereka mengembalikan alis mereka seperti sedia kala — bahkan lebih baik lagi — dengan memberikan warna dan bentuk yang sesuai, membantu menyamarkan kebotakan.
Apa saja kekurangan dari tato alis?
1. Satu kali kesempatan saja
Kelemahan utama alis tato adalah Anda mungkin akan terjebak dengan apa yang Anda dapatkan — dan mungkin tidak disukai — pada percobaan pertama. Artinya, begitu Anda mendapat tato alis, sangat sedikit upaya yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan ‘tragedi’ yang mungkin terjadi.
Seberapa permanen hasil tato alis? Hal ini akan tergantung pada setiap orang. Beberapa orang dapat memerlukan prosedur touch-up setelah setahun, sementara yang lainnya akan memiliki sepasang tato alis selamanya. Hal ini dapat menguntungkan jika Anda benar-benar jatuh hati pada desain dan warna baru tato Anda.
Seiring waktu, pada kasus tertentu, beberapa warna dapat bermigrasi dalam kulit, dan hasilnya bisa sangat menyeramkan. Hal ini paling mungkin terjadi saat seorang praktisi tato alis menggunakan tinta hitam India (yang seharusnya tidak boleh digunakan dalam proses mikropigmentasi) untuk proses pewarnaannya. Pigmentasi tinta hitam India memiliki ukuran partikel sangat kecil, sehingga hampir seperti melunturi kulit. Sementara itu, pigmen oksida besi tidak bereaksi secara metabolik. Hanya ada sejumlah kecil yang dapat bermigrasi dengan oksida besi.
2. Tren yang selalu berubah
Alis indah lebat adalah tren yang diunggulkan beberapa waktu belakangan ini. Lebih dari satu dekade lalu, alis yang simetris adalah kiblat fashion dunia, kemudian berubah menjadi alis tipis mencuat tinggi, yang sampai saat ini tergantikan oleh alis tebal seperti tidak terawat. Perubahan mode dan bentuk alis yang tidak dapat diduga dapat membuat alis permanen Anda ketinggalan zaman di lain waktu.
Selain faktor mode, kulit Anda pun akan mengalami perubahan signifikan seiring bertambahnya usia. Kulit kencang dan lembut yang Anda miliki di usia 20-30 tahunan tidak akan sama saat Anda berusia 50 tahun nanti. Ini adalah satu hal yang harus anda pertimbangkan masak-masak sebelum Anda membulatkan tekad menato alis Anda. Kulit di pertengahan usia akan mulai melorot, yang dapat mengubah penampilan alis permanen Anda.
3. Infeksi dan efek samping lainnya
Seorang teknisi tato alis yang handal harus mampu menggunakan anestesi secara tepat untuk benar-benar memblokir rasa sakit — terutama saat bekerja di dekat daerah berisiko, seperti bibir dan mata, dimana satu gerakan keliru dapat berakibat fatal.
Dilansir dari Wired, sebuah laporan terbitan Clinical infectious Diseases menemukan sekelompok infeksi di Swiss pada wanita yang menjalani prosedur tato alis: 12 orang mengalami infeksi, 10 orang memerlukan operasi, dan 9 orang lainnya memerlukan pengangkatan tidak hanya pada alis, namun juga keseluruhan atau sebagian kelenjar parotid — kelenjar ludah besar di depan telinga, di mana kelompok saraf wajah utama bermigrasi. Semua wanita ini memiliki gejala mirip: ruam merah di sekitar alis 2-7 minggu setelah prosedur yang diikuti oleh rasa sakit dan pembengkakan. Beberapa kelenjar parotid pada responden membengkak, yang lainnya mengembangkan fistula (kelenjar yang terinfeksi terkuras melalui kulit). Setelah diperiksa, tinta tato yang digunakan dalam prosedur tato alis tersebut telah dicairkan dengan air keran yang terkontaminasi bakteri M. haemophilum.
Peralatan tato, termasuk jarum, yang tidak steril juga dapat menularkan penyakit, seperti HIV/AIDS dan hepatitis.
Akan tetapi, pada umumnya, selain rasa nyeri ringan setelah prosedur, efek samping tato alis akan jarang terjadi dengan penanganan dari teknisi terampil dan bersertifikat di bidangnya, atau dengan pengawasan dokter sebagai pihak ketiga.
Efek Samping Menghapus Tato dengan Laser
https://uqitattooink.blogspot.comApakah Anda memiliki beberapa tato dan ingin menghapus salah satunya? Ketika Anda memiliki tato, sel darah putih mencoba menghapus pigmen tato pada kulit. Hal ini menjadi alasan mengapa saat pertama Anda memiliki tato, polanya menjadi kurang tegas dan memudar, tetapi bukan pudar secara permanen. Sel darah putih tidak mampu menghapuskannya secara permanen karena partikel dari tinta tato itu sendiri jauh lebih besar untuk bisa dihapus sel darah putih. Solusinya, Anda bisa menggunakan laser sebagai metode menghapus tato. Namun, adakah risiko dari menghapus tato dengan laser?
Setiap tato memiliki pola yang unik, sehingga teknik untuk menghapusnya juga harus disesuaikan dengan kasus masing-masing individu. Sebelum menghapusnya, pastikan Anda tahu bahwa bekas luka tersebut mungkin nantinya ada yang tidak enak dilihat, tergantung pada metode yang digunakan. Tato yang belum dihapus secara efektif dengan pengobatan lain atau pengobatan rumahan biasanya dapat merespon baik terapi laser yang menawarkan perawatan tanpa menghasilkan bekas luka yang berlebihan.
Apa saja efek samping menghapus tato dengan laser?
Menghapus tato dengan teknik laser tidak terlalu banyak menimbulkan efek samping, selama hal tersebut dilakukan oleh ahlinya. Namun, berikut ini ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan, seperti:
- Titik tato yang dihapus dapat berisiko terhadap infeksi. Anda juga mungkin akan berisiko pada penghapusan pigmen seluruhnya. Bekas luka permanen juga sangat mungkin terjadi.
- Kemungkinan Anda juga berisiko pada hipopigmentasi (kulit menjadi lebih terang dibandingkan kulit sekitarnya) atau hiperpigmentasi (di mana kulit lebih gelap dibandingkan sekitarnya).
- Tidak hanya tato dengan pola besar saja, namun juga tato kosmetik; tato pada garis bibir, eyeliner dan tato alis dapat menggelap setelah teknik menghapus tato dengan laser.
Hubungan antara tato, laser, dan kesehatan kulit
Tinta pada tato dapat menyebabkan reaksi dan infeksi pada kulit. Belum lagi jika proses membuat tato tidak steril, penyakit yang menular melalui darah pun juga bisa timbul, seperti tetanus, hepatitis B dan C. Peneliti dari New York University menanyai 300 orang di Central Park mengenai pengalaman memiliki tato, terdapat 4 dari 10% yang melaporkan efek sampingnya, ada juga yang keluhannya menghilang kurang dari empat bulan. Namun, 6% sisanya malah membutuhkan perawatan, seperti mengalami gatal, kulit bersisik, bengkak di sekitar pola tato selama lebih dari empat bulan. Peneliti menduga reaksi alergi terjadi karena pewarna tato itu sendiri, terutama yang berwarna merah.
Muncul kabar mengenai masalah kesehatan akibat adanya zat beracun pada tato. Penelitian menunjukkan bahwa benzo(a)pyrene merupakan zat kimia yang digunakan pada tinta hitam dapat menyebabkan kanker kulit pada tes yang dilakukan terhadap binatang. Benzo(a)pyrene ditemukan pada di aspal batu bara, termasuk ke dalam karsinogen menurut International Agency for Research on Cancer (IARC). Pastikan sebelum menato, bahan-bahan yang digunakannya jelas. Sebab, ada hasil survei yang menyebutkan bahwa jutaan orang di Eropa ditato tanpa tahu zat kimia yang digunakannya.
Selain itu, sebuah penelitian yang dipublikasikan pada British Journal of Dermatology pada tahun 2011, pertama kali mengungkap adanya nanoparticles pada tinta tato. Ilmuwan dari Bradford University menunjukkan bahwa nanoparticles dapat berpindah ke kulit, masuk ke dalam darah dan terbentuk pada limpa dan ginjal. Hal ini dapat menjadi racun di dalam tubuh.
Bahan kimia dari tato juga dapat ditemukan di kelenjar getah bening, bahkan ketika menato secara medis atau tanpa melakukan terapi laser. Namun, menurut Kathleen J. Smith, MD, Bedah Decatur Dermatologic, yang dikutip oleh situs Real Self, belum ada bukti yang bagus untuk menyebutkan bahwa tato dan metode menghapuskannya dapat menimbulkan kanker. Pendapat yang sama juga diungkapkan Ariel Ostad, MD, dermatologis di New York, yang dikutip situs Skin Cancer, beliau belum pernah menemukan tinta pada tato dapat meningkatkan kemunculan kembali kanker setelah sembuh pada pasien kanker kulit. Namun, memang benar logam yang terkandung dalam tinta tato dapat menyebabkan alergi.
Apakah metode laser aman untuk digunakan?
Saat ini teknologi sudah semakin canggih, sehingga terapi laser dapat digunakan lebih efektif dan kecil risiko menimbulkan bekas luka. Sebenarnya, laser lebih aman untuk digunakan dibandingkan dengan eksisi, dermabrasi, atau salabrasi (menggunakan kain kasa lembap dengan larutan garam untuk mengikis daerah bertato). Dalam beberapa kasus, warna-warna tertentu lebih aman untuk digunakan dibandingkan dengan lainnya. Contohnya warna biru dan hitam, keduanya merespon baik pada metode laser.
Apa yang dituliskan di sini merupakan informasi umum dengan melibatkan dua sisi, Anda tetap perlu mengunjungi dokter untuk mencari saran yang tepat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap kasus atau pola tato berbeda cara penanganannya. Jadi, ada baiknya Anda mencari dokter yang juga berpengalaman dalam menggunakan laser tato.
Sebelum Bikin Tato, Kenali Dulu Berbagai Efeknya Pada Tubuh dan Kesehatan
https://uqitattooink.blogspot.comTato adalah salah satu seni menggambar tubuh menggunakan tinta dan jarum khusus. Jarum akan memasukkan tinta ke dalam lapisan kulit Anda. Di tangan seniman tato terbaik, maka hasil tato akan tampak memukau. Namun, di balik keindahan tato, ternyata tato memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan yang tentu akan membuat Anda berpikir dua kali untuk bikin tato pada tubuh Anda. Berikut ini adalah beberapa efek tato bagi tubuh serta kesehatan Anda.
Efek tato yang perlu diwaspadai
Beberapa jenis tinta tato bisa bersifat toksik (beracun). Bahkan ada juga yang mengandung zat karsinogen (pemicu kanker kanker) dan tidak memenuhi standar keamanan internasional dalam hal komposisi tinta. Ada juga komponen yang tidak aman dalam tinta tato, misalnya barium, merkuri, tembaga, dan lain sebagainya.
Food and Drug Administration, yaitu lembaga pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, juga menyebut bahwa pigmen atau cat yang dipakai dalam tinta tato merupakan bahan yang dipakai dalam industri, seperti tinta printer atau cat mobil.
Tinta tato juga mungkin saja menimbulkan reaksi alergi setelah tato dibuat atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Saat ini juga sedang diteliti apakah pigmen dan zat-zat itu bisa dipecah oleh tubuh dan dampaknya dalam jangka panjang.
Granuloma
Granuloma merupakan benjolan kulit yang muncul di sekitar tato. Benjolan ini bisa menjadi tahi lalat dan bisa menimbulkan masalah selama bertahun-tahun. Hal ini terjadi karena tubuh bereaksi terhadap suatu benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Tinta dari tato ini bisa dikatakan benda asing yang akan membuat kulit Anda seperti melepuh.
Keloid
Kulit yang sudah di tato mungkin menimbulkan bekas luka yang melampaui batas normal. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan yang berlebihan pada jaringan parut saat kulit Anda ditato. Keloidlebih banyak menimbulkan masalah penampilan dibanding kesehatan. Anda mungkin akan merasa terganggu dengan keloid yang besar dan berada pada tempat yang mudah terlihat orang.
Penyakit menular
Tato seharusnya dibuat menggunakan jarum yang steril dan sekali pakai. Jika jarum untuk tato tidak steril dan sudah pernah dipakai sebelumnya, maka akan meningkatkan risiko penularan beberapa jenis penyakit berbahaya.
Jarum yang tidak steril akan memungkinkan Anda terkontaminasi dengan darah seseorang yang mengalami penyakit menular. Penyakit yang dapat ditularkan melalui aliran darah di antaranya adalah HIV/AIDS, tetanus, hepatitis B, dan hepatitis C. Jadi, pastikan Anda bikin tato di studio yang terpercaya, bereputasi baik, dan selalu menggunakan jarum suntik baru yang masih disegel dalam bungkusnya.
Tato bisa memengaruhi pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Tinta yang berbahan dasar logam bisa menghambat proses pemeriksaan melalui scan (pindai) MRI. Dalam beberapa kasus langka, juga diketahui ada pasien yang mengalami luka bakar karena tatonya bereaksi dengan MRI. Selain itu, pigmen pada tato bisa mengganggu kualitas gambar yang diambil dan jika tinta mengandung logam, warna pada tato akan memudar.https://uqitattooink.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)